KI HAJAR DEWANTARA
Berbicara tentang pendidikan di Indonesia kita
tidak pernah lepas dari figure yang familiar dalam dunia pendidikan dimana 125
tahun yang lalu tepatnya 2 mei 1889 seorang putra di lahirkan, dialah salah
satu putra terbaik yang pernah di miliki bangsa ini dia sebagai pelopor pendidikan dan sebagai bapak
pendidikan dan juga merupakan salah satu tokoh perjuangan dalam merebut
kemerdekaan. Ki Hajar Dewantara begitulah beliau kita panggil. Beliau adalah
seorang figure dan tokoh panutan yang memeperjuangkan hak hak kita untuk dapat
menikmati dan mengeyam pendidikan yang pada masa itu hanya dapat dinikmati oleh
para bangsawan dan kaum priyai.
Semangat dan kegigihan beliau sudah
sepantasnya menjadi telada bagi kita semuadalam menuntut ilmu terlebih lagi
kita saat ini hidup di alam kemerdekaan tanpa intimidasi dan diskriminasi. Kita
adalah sebagai generasi penerus bangsa yang hidup di tenggah tengah persaingan
global baik itu di bidang ekonomi , teknologi dan informasi, juga dalam
persenjataan dan pertahanan. Kita hidup dalam kemajemukan baik suku, budaya,
ras dan agama yang mana semua itu menjadikan kita sebagai bangsa yang besar
namun disisi lain kesemuanya itu dapat menjadi boomerang bagi kita sendiri jika
kita masih hidup dalam dunia kebodohan.
tentu kita tidak ingin seperti dulu yang mudah di pecah belahkan oleh Negara
luar dengan isu isu sara, ras dan agama.
Menyikapi apa yang saya sampaikan di atas,
sudah saatnya kita sadar bahwa pendidikan adalah faktor terpenting agar kita
mampu bersaing dengan Negara Negara maju seperti
amerika,china,jepang,inggris,francis, dan Negara Negara barat maupun Negara
Negara eropa lainya. Sudah saatnya bangsa ini menjadi bangsa yang mandiri dalam
segala aspek baik itu ekonomi,politik,budaya,teknologi dan aspek aspek lainya dan kesemuanya itu tidak
munngkin dapat terwujud tanpa didukung dengan sumber daya manusia yang
berkualitas, cerdas, disiplin dan memiliki kepribadian yang berkarakter.
Sudahkah kita memiliki kemampuan untuk bersain
dengan Negara Negara maju dan sudahkah kita menjadi bangsa yang mandiri? Harus
kita akui, kita masih jauh dari semua yang di
cita citakan para pejuang yang mendahului kita. Bahkan sangat miris kita
juga harus mengakui bahwa masih banyak di luar sana orang orang yang tidak
mampu mengeyam pendidikan hanya karna faktor ekonomi dan sebagian lainya hanya
sampai tingkat dasar karna rendahnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan.
Mereka lebih memillih bekerja keras sejak usia dini untuk mendapatkan
penghidupan ketimbang duduk di bangku sekolah yang mereka anggap hanya menambah
beban hidup dan buang buang waktu.
Lemahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan
dan terbatasnya ekonomi menjadi dua penyebab terbesar para orang tua enggan
untuk menyekolahkan anak anak mereka. Tentun ini menjadi tugas kita semua
sebagai elemen bangsa agar semua permasalahan tersebut dapat terselesaikan.
Mencetak generasi muda yang cerdas dan
berkarakter dapat tercipta dengan adanya dukungan dari semua elemen. Pemerintah
hendaknya memberikan kemudahan dan meringankan bagi meraka yang tidak mampu
secara ekonomi baik itu dengan program program sekolah gratis maupun tunjangan
beaisiwa lainya. Dan untuk lembaga lembaga pendidikan hendaknya untuk menggali
dan menerapkan sistem pedidikan yang bermutu dan untuk para orang tua hendaknya
menjadi motifator bagi anak anak mereka untuk semngat menimba ilmu dan terakhir
kita sebagai pelajar hendaknya konsisten dan bersungguh sungguh dalam belajar
dan menempuh pendidikan sammpai kejenjang tertinggi
Dengan adanya dari semua komponen dan
mensinergikan semua elemen dalam satu pemikiran dan cita cita untuk memajukan
pendidikan, bukan sesuatu yang mustahil Negara ini akan mampu menjadi Negara
yang besar, maju dan di segani oleh Negara lain terlebih lagi Indonesia pada
hakikatnya adalah Negara yang kaya akan sumber daya alamnya dan jika di kelola
dengan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas tentu sangat mudah untuk
menjadi Negara yang mandiri dalam bidang ekonomi
Sebelum saya akhiri pidato tentang pendidikan
ini, kembali saya tekankan baik untuk diri saya pribadi dan teman teman
semuanya, bahwa pendidikan tidak menganl usia status sosial, dan tidak dibatasi
oleh ruang lingkup social dan tidak ada kata terlambat untuk belajar.